10.14.2013

Liburan Dadakan (Bagian 2)

Sampailah kami di pintu masuk Pantai Tanjung Bajau. Di pos tersebut banyak sekali petugas memakai seragam merah-merah, kebanyakan wanita. Awalnya yang melayani kami adalah petugas pria. Karena mengira biaya masuk 20ribu per kepala, jadi ketika petugas mengatakan biayanya 30ribu per kepala, rasanya gimanaa gitu..

Mobil berhenti agak lama di pos masuk.
Petugas pria menjelaskan bahwa 30ribu itu sudah termasuk akses satu kali masuk ke 4 tempat wisata yang masih dalam kawasan Tanjung Bajau: Rindu Alam, Kebun Binatang, Dunia Air, dan Palm Beach. Ini diluar biaya masuk wahana permainan. Setelah mendapat penjelasan tersebut, akhirnya biaya tiket masuk sebesar 30ribu per kepala dibayarkan. Kami bertujuh (Ibu, Kanda, Saya, Dede', Dian, Didi, Nisa) jadi semuanya 210ribu, tapi tiba-tiba salah seorang petugas wanita berwajah jutek nyeletuk bahwa biaya semuanya 240ribu. Terang saja kami protes. Ternyata si petugas jutek itu menuduh kami "menyeludupkan" seorang lagi di belakang hanya gara-gara kaca jendela belakang kami tertutup. Saya menyayangkan sikap petugas wanita tersebut. Maksud saya, kan ada cara yang sopan, misalnya meminta kami membuka kaca jendela terlebih dahulu, seperti itu. Tapi ya sudah. Mobil kami pun masuk dan parkir di dekat bebatuan besar. Tanjung Bajau tidak ramai seperti yang saya bayangkan. Mungkin karena liburan yang tidak panjang dan dekat dengan hari raya..

Setelah parkir, kami beristirahat di tepi pantai. Syukurlah dapat tempat teduh di atas bebatuan besar sehingga saya tidak kepanasan dan mengalami dehidrasi dengan cepat karena panasnya pasir pantai dan teriknya sinar matahari. :)  Alhamdulillah.. Setelah duduk istirahat di batu sambil diterpa angin laut dan disuguhi pemandangan pantai yang luas, kami sempatkan diri berfoto sebentar untuk kenang-kenangan.
Bareng Kekasih... ~^^~

Dunia Air
Selanjutnya kami ke Dunia Air. Bentuk bangunan utamanya cukup menarik, Gedung berbentuk ikan hiu raksasa. Mengapa harus Ikan Hiu, saya juga tidak tahu. Di depan bangunan Hiu ada kolam besar, tapi entah ikan apa yang ada di dalamnya. Melangkah masuk ke bangunan Hiu, berjejer aquarium-aquarium berisi ikan. Ada ikan-ikan yang unik, ada juga yang biasa. Sayang di jejeran aquarium bagian belakang ikannya kurang variatif dan udaranya berbau lembab. Desain interior bangunan tersebut sepertinya masih belum selesai dibangun.

Halo ikaaan...

Keluar dari bangunan utama Dunia Air berbentuk hiu, kami menyusuri jalan setapak di sekitarnya. Pepohonan cukup rindang, walau hanya akasia melulu. Di kiri atau kanan jalan setapak ada kolam-kolam buatan. Ada yang berisi ikan mas biasa, ada juga kura-kura berbagai jenis. Tapi saya kasihan sama kura-kurannya. Airnya keruh dan sepertinya panas karena matahari menyengat. Mungkin karena letaknya outdoor kali ya..

Lanjut di jalan setapak dan sebentar-sebentar mampir untuk melihat penghuni kolam, kami juga foto-foto untuk kenang-kenangan. Oh iya, ada jembatan yang cocok untuk dijadikan tempat foto-foto lo.. (^.^)v #sayCheese
Cheese... :D

Selesai dari Dunia Air, kami sholat di musholla yang tersedia. Kebetulan letaknya dekat jadi kami jalan kaki saja. Menurut saya mushollanya cukup bersih dan air wudhunya lancar dan bersih (dan tidak perlu bayar :p). Hanya saja hijab/pembatas antara pria dan wanitanya kurang jelas. Selebihnya baik dan cukup nyaman. Ada mukena dan sajadah yang bisa dipinjam, tapi akan lebih nyaman jika kita membawa mukena sendiri.

baca lanjutannya di bagian 3, belum baca bagian 1, atau pengen lihat foto-fotonya? <<--- klik  ;)